REFLEKSI PENGALAMAN YANG PALING BERMAKNA
MENGAPA
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL ITU PENTING?
Karena
kecerdasan dan Keterampilan Sosial Emosional sangat membantu seseorang dalam
mengendalikan dirinya dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak dikatakan orang
kuat yang pandai bergulat, tetapi yang dikatakan kuat adalah orang yang mampu
mengendalikan diri ketika marah" (HR. Ahmad No. 10284).
Dalam dunia pendidikan formal di Sekolah, Keterampilan Sosial Emosional dapat dijadikan sebagai penyeimbang antara Kemampuan Akademik dan Kemampuan Sosial Emosional. Baik untuk peserta didik maupun Pendidik. Sejatinya Rasulullah diutus dimuka bumi untuk memperbaiki akhlak manusia. Merujuk pada tujuan tersebut maka tugas dari pada guru bukan hanya saja mendorong siswa untuk berprestasi dalam bidang akademik, namun memanusiakan manusia dengan memberikan contoh akhlak yang baik adalah sebuah kewajiban bagi guru. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan generasi yang mampu bersaing secara akademik dan juga mempunyai Keterampilan Sosial Emosional yang baik pula dalam mengarungi kehidupan sehari-hari dimasa yang akan datang.
APA ITU PEMBELAJARAN SOSIAL
EMOSIONAL?
PSE adalah proses dimana manusia mendapatkan dan menerapkan nilai-nilai Kogniatif, Afektif dan Psikomotoriknya untuk mengembangkan jatidiri yang baik, mengendalikan emosi, mencapai tujuan pribadi dan tujuan bersama, merasakan dan berempati terhadap orang lain, membangun dan memelihara hubungan dengan baik, dan membuat kebijakan yang bertanggungjawab dan penuh kepedulian antar sesama.
KETERAMPILAN SOSIAL EMOSIONAL DAN
KELEBIHANNYA
Lima
Keterampilan Sosial emosional, yaitu;
1. Kesadaran
Diri (Self-Awareness)
Kesadaran diri melibatkan kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi diri sendiri, nilai-nilai, dan pola pikir.
2. Manajemen
Diri (Self-Management)
Keterampilan
manajemen diri mencakup kemampuan untuk mengatur emosi, pikiran, dan perilaku
dalam situasi yang berbeda.
3. Kesadaran
Sosial (Sosial Awareness)
kemampuan
untuk memahami dan menghargai perspektif orang lain, termasuk mereka yang
berasal dari latar belakang budaya yang berbeda.
4. Keterampilan
Berhubungan (Relationship Skills)
Keterampilan
ini melibatkan kemampuan untuk menjalin dan memelihara hubungan yang sehat dan
saling mendukung dengan orang lain.
5. Pengambilan
Keputusan yang Bertanggung Jawab (Responsible Decision-Making)
kemampuan
untuk membuat pilihan yang konstruktif dan etis mengenai perilaku pribadi dan
interaksi sosial.
Kelebihan
dari Pembelajaran Sosial Emosional, yaitu;
1. Berkontribusi
dalam meningkatkan prestasi akademik
2. Berkontribusi
dalam meningkatkan kesejahteraan emosional
3. Dapat
mengembangkan interaksi sosial
4. Dapat
mengurangi perilaku negative
5. Menumbuhkan rasa empati dan rasa kepedulian sosial
REFLEKSI
PENGALAMAN BERMAKNA
waktu
pertama sekali saya ditugaskan menjadi wali kelas delapan B yang mayoritas muridnya
memiliki perbedaan budaya, murid yang hiperaktif, ribut, malas, sering tidak
mengerjakan tugas sekolah dan kadang bertikai
dikelas bahkan kadang nasihat dan ajakan dari guru tidak dihiraukan.
Hampir setiap hari guru yang mengajar dikelas tersebut mengeluhkannya kepada
saya, sehingga dengan banyaknya tekanan dan beban yang harus saya hadapi,
membuat saya kelelahan mengalami stress, emosi, kurang semangat bahkan kadang
hampir melakukan tindakan disiplin yang mengarah pada fisik, yang pada akhirnya
saya banyak dapat nasihat dan teguran dari rekan guru lainnya.
Namun setelah saya mempelajari modul PSE ini, saya berfikir untuk merubah dan memperbaiki serta mengupgrade diri saya untuk bisa menguasai dan mengontrol diri saya, agar bisa menjadi role model bagi murid dan warga sekolah lainnya. Mengajarkan murid untuk berprestasi dalam hal akademik memanglah sulit, tapi lebih sulit lagi mengajarkan murid itu tentang sosial emosionalnya karena harus ada contoh yang kongkrit untuk mereka tiru. Membangun kerjasama sama sulit, namun membangun keharmonisan dalam bekerja sama itu lebih sulit. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan hal-hal yang positif, intelegensi dan keterampilan Sosial Emosional, maka diperlukannya niat yang kuat, latihan yang konsisten, dan berkolaborasi dengan murid, rekan guru dan warga sekolah lainnya.
PENGALAM BERMAKNA
Penerapan
Pembelajaran Sosial Emosional yang telah saya praktikan kepada murid,
1.
Mengajak
murid untuk bermusyawarah / rapat kelas memilih ketua kelas dengan demokrasi,
membuat jadwal piket kelas dan dilanjutkan dengan membuat kesepakatan kelas. (Pengambilan
Keputusan yang Bertanggung Jawab)
2.
Mengajak
murid untuk berbagi cerita dan pengalamannya tentang budaya, adat istiadat
didepan kelas (Kesadaran Diri / Self-Awareness)
3.
Mengajak
murid untuk melaksanakan segala tugas yang telah disepakati dengan baik,
seperti piket kelas dan merutinkan sarapan bersama di kelas dua minggu sekali
untuk memupuk rasa saling peduli dan berbagi Manajemen Diri
(Self-Management) dan (Kesadaran Sosial (Sosial Awareness)
4.
Membagi kelompok belajar dari
berbagai latar belakang (Keterampilan Berhubungan (Relationship Skills)
5. Mensosialisasikan
pentingnya Keterampilan Sosial Emosional untuk menjadi generasi berprestasi .
Praktik
Pembelajaran sosial dan emosional juga saya lakukan kepada rekan sejawat,dalam
bentuk menciptakan lingkungan belajar yangmendukung pengembangan keterampilan
sosial emosional dengan cara :
1.
Membuat/mengadakan
kegiatan berbagi praktik baik dengan rekan sejawat tentang kompetensi PSE dan
penerapanya.
2.
Mengadakan
kolaborasi dengan Kepala sekolah dan guru-guru untuk bersama-sama mengevaluasi
kemajuan siswa dalam pembelajaran sosial emosional. Mereka dapat menggunakan
alat penilaian yang sama dan berbagi data untuk mendapatkan gambaran yang lebih
lengkap tentang perkembangan siswa.
Melakukan komunikasi dua arah antara saya (guru) dan wali murid dengan mengundang wali murid kesekolah untuk berbagi cerita tentang murid tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar